Aku,
Popi Syapi'ah
yang dalam penulisan nama seringkali berubah, namun semoga nama yang di atas ini merupakan perubahan terakhir.
Perlu diketahui bagi yang memerlukan, bagi yang tidak perlu jangan mementingkan. Bahwa namaku pernah mengalami evolusi bahkan revolusi, dari mulai:
Popi, pernah ditulis, Fofi, Fofy, Popy. Perasaan yang disekarangkan atau mungkin pernah kali yah.... ya ada yang sekarang memang.
Syapi'ah, pernah ditulis, Syafi'ah dengan f; ada juga Syafiah tanpa curek; Syapiah dengan p tanpa curek; Sofiah, tanpa y dengan f tanpa curek. Syapi'ah.
Bagi yang berhubungan dengan administrasi kenegaraan tentu bermasalah, uang bisa jadi tidak sampai saku baju sendiri karena pihak Bank dihadapkan dengan si koma, atau si titik dua, atau di F dan P, atau si curek dan tanda petik.
Berdasarkan pengalaman di atas,
Bagi yang akan menuliskan nama, tidak perlu membaca gerak bibir, cukup dengan melihat tulisan yang tertera di kertas, bagi penulis nama yang tidak lupa. Bagi pelupa bawa Akte Kelahiran, apabila akte-nya asli tidak dipalsukan. Bagi yang Akte kelahirannya dipalsukan, kembalikan kepada kesadaran si pendengar yang mendengar namanya disebutkan.
Bagi nasabah yang menerima kiriman, kembalilah kepada kesadaran, penulisan nama mungkin saja yang terbaik untuk saat itu. Saat itu yang dimaksud adalah saat nama salah tulis. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar